Untuk Rialisnawati
Kaki kami berjalan. Ke sana ke mari. Melihat engkau. Melihat mereka. Ingin rasa kuikut memegang. Setiap luka yang kau pilih-pilih.
Aku memilih gempa.
Aku membeli banjir.
Aku memesan tsunami.
Belum juga habis kagum kami atasnya, datanglah bergerombolan orang-orang memborong. Mematut-matut di hadapan kami.
“Sudah cocokkah baju tentara ini?”
“Kau belum cocok tanpa revolver.”
“Kenakan sorban ini.”
Dan kami semakin terjepit. Di antara mereka yang tengah membeli. Lebih baik kita memilih. Bersembunyi saja di tanah ini. Sepi. Sepi.
Kain kafan. Bacakan talqin!
Ardian, 16 Mei 2009
Senin, Mei 18, 2009
Browse » Home »
antologi puisi
» DI ETALASE
DI ETALASE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “DI ETALASE”
Posting Komentar