Shawky dan Faris
Mereka dua orang yang mempelat aksara. Kata-kata tiada nama, tiada arti. Siapa yang hendak tahu? Kecuali bibir yang terus saja berlafaz mengalirkan bunyi-bunyi cadel hingga ke telinga. Tawa mengiring, senyum menggema. Kecupan terulur deras. Dan hari-hari menghitung mereka. Hinggap dan menggema. Suara-suara itu mereka lahap lagi. Masuk tergagap hingga ia menemu dunia baru lagi. Di samping mereka orang-orang terkesima atas Tuhan yang berkarunia.
Ardian Pada Sore Aksara 2009
Senin, April 27, 2009
Browse » Home »
antologi puisi
» DUA ORANG MEMPELAT AKSARA
DUA ORANG MEMPELAT AKSARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “DUA ORANG MEMPELAT AKSARA”
Posting Komentar